Film Thailand Rasa Hollywood

Jakarta - Setelah film Thailand 'Shutter' dibuat versi Hollywoodnya, kali ini mereka kembali meremake film 'Bangkok Dangerous'. Film remake yang dibintangi Nicolas Cage itu menceritakan kisah hidup seorang pembunuh bayaran.

Seting film 'Bangkok Dangerous' masih sama seperti versi lamanya yaitu kota Bangkok yang dihuni oleh mafia-mafia berdarah dingin. Joe (Nicolas Cage) seorang pembunuh bayaran datang ke kota itu karena ia mendapat tugas untuk membunuh empat orang di sana.

Setibanya di Bangkok, Joe langsung mencari kurir sebagai penghubung dengan klien. Akhirnya ia mendapati Kong (Shahkrit Yamnarm) seorang anak jalanan yang kesehariannya menyopet di jalanan kota Bangkok. Kong langsung menerima ajakan Joe dengan imbalan yang cukup lumayan.

Satu demi satu target berhasil ia habisi. Sampai akhirnya tiba waktu untuk menghilangkan nyawa target terakhir. Atas informasi Kong, Joe tahu kalau si korban terakhirnya adalah seorang yang baik. Si korban seorang politisi yang ingin membersihkan kota Bangkok dari mafia-mafia kotor. Selama ini Joe tidak pernah tahu siapa yang akan dibunuhnya.

Selama berada di kota itu, Joe berkenalan dengan Fon (Charlie Young) seorang perempuan tuna rungu yang bekerja sebagai apoteker. Akhirnya Joe pun jatuh hati dengan perempuan cantik itu. Berkenalan dengan Fon dan Kong membuat Joe menemukan makna baru hidup. Sampai akhirnya hal itu membuat gejolak di hatinya, ia pun bingung apakah akan melanjutkan pekerjaannya atau tidak.

'Bangkok Dangerous' di sutradarai oleh Pang bersaudara, Oxide dan Danny Pang. Namun usaha Pang bersaudara mendatangkan Nicolas Cage untuk membuat film ini menjadi sesuatu berbeda bisa dibilang gagal. 'Bangkok Dangerous' versi Hollywood ini tidak jauh lebih baik dari film sebelumnya. Akting Nicolas Cage terasa tidak spesial dalam film ini.

Sebagai film yang bergenre aksi, Pang bersaudara tidak menawarkan adegan-adegan yang gres. Dalam film ini Pang bersaudara memang mengekpos kebudayaan Thailand seperti tari-tarian dan pasar apungnya. Namun kebudayaan Thailand yang ada di adegan film ini tidak membuat kagum penonton karena di atas kertas kebudayaan tradisional Indonesia lebih unggul daripada kebudayaan Thailand. Bahkan film ini akan jauh lebih baik jika mengambil seting pulau Dewata.

Meskipun film ini berhasil masuk di box office alur ceritanya sangat biasa sekali seperti layaknya film-film aksi non box office. It's nothing special with this movie.


No comments: