Tommy-Tata Kompak Demi Khitanan Anak

Jakarta - Putra almarhum mantan Presiden Soeharto, Tommy masih ingin merebut hak asuh dua anaknya dari tangan mantan istrinya, Tata. Namun ketika putra mereka, Dharma dikhitan, Tommy rela kompak dengan Tata.

Sekadar mengingatkan pasca perceraian mereka 2006 silam, hak asuh anak Dharma dan Aya jatuh ke tangan Tata. Atas keputusan tersebut Tommy mengajukan banding. Sayangnya hingga Pengadilan Tinggi, hak asuh tetap jatuh ke tangan Tata.

Keputusan Pengadilan Tinggi tersebut disambut dengan kasasi ke Mahkamah Agung. Kabarnya putusan atas kasasi tersebut telah keluar. Tommy lagi-lagi gagal mendapatkan hak asuh anaknya.

Terlepas dari perebutan hak asuh anak itu, Tommy dan Tata rela kompak ketika anak mereka, Dharma dikhitan. Menurut pengacara Tata, Junimart Girsang, khitanan putra sulung Tata-Tommy itu digelar awal Juli lalu.

"Kebetulan waktu khitanan tersebut yang saya dengar permintaan dari keluarga besar Mas Tommy dilakukan di Cendana dan Mba Tata nggak keberatan," jelas Junimart saat berbincang dengan detikhot melalui telepon, Senin (14/7/2008).

Sesuai dengan permintaan, Dharma pun dikhitan di Cendana. Namun sang anak juga meminta agar ibunya datang setiap hari ke rumah ayahnya itu.

"Setiap pagi harus berkunjung," ujar Junimart.

Tata berada di Indonesia dalam rangka berlibur bersama anak-anaknya, Dharma dan Aya. Dalam rangka liburan itu juga, ia ingin anak-anaknya bisa mudah berkomunikasi dengan ayah mereka.

Komunikasih lah yang menurut Junimart, selama ini jadi permasalahan antara Tata dan Tommy, dalam hal kisruh hak asuh anak. Dengan datang ke Indonesia, pihak Tata ingin menunjukkan kalau mereka tidak pernah mempersulit Tommy bertemu anak-anaknya.

Soal hak asuh anak yang berada di tangan Tata, dituturkan Junirmat, hal itu dilakukan karena memang Tata lah yang dianggap memiliki waktu cukup banyak untuk merawat mereka. "Sebenarnya Mba Tata nggak masalah siapa yang merawat. Tapi memang ibu punya lebih banyak waktu," tandasnya.

No comments: